Rabu, 03 Juni 2009

Antasari Akui Pernah Temui Rhani di Hotel


Ihwal pertemuan dan hubungan Antasari dengan Rhani itu dibeberkan salah satu anggota tim pembela Antasari, Muhammad Assegaf. Menurut Assegaf, Antasari dan Rhani memang pernah melakukan pertemuan di Hotel Grand Mahakam, Blok M, Jakarta Selatan. Yang saya dengar, pada saat pertemuan itu Rhani datang ke hotel itu. Tak lama kemudian almarhum (Nasruddin) juga datang, beber Assegaf di Polda Metro Jaya.

Assegaf membeberkan, tujuan pertemuan itu karena Rhani meminta Antasari tetap menjadi member di Modernland golf club. Sedangkan Nasrudin datang untuk membicarakan kasus-kasus yang dilaporkannya ke KPK. Saya gak tahu kasus apa, tapi masih dalam pemeriksaan, imbuh Assegaf.

Adapun perkenalan antara Antasari dengan Rhani terjadi saat kliennya itu masih menjadi jaksa. Antasari kenal dengan Rani pada saat main golf di Modernland, katanya.

Pada kesempatan itu Assegaf juga mengatakan, tim pembela Antasari yang terdiri dari 15 pengacara kondang telah dibagi dua. Satu tim untuk supporting lawyer, dan tim lainnya untuk beracara di pengadilan. Pembagian tim pembela ini atas permintaan langsung dari Antasari Azhar.

Tim yang bertugas beracara di pengadilan antara lain M Assegaf, Juniver Girsang, Deni Kailimang, Hotma sitompul, Ary Yusuf Amir dan Maqdir Ismail.
Pembagian ini dikarenakan banyak yang ingin membela Pak Antasari. Hingga kini total pengacara Antasari ada sekitar 15 orang. Untuk tim itu tidak ada pimpinannya, hanya ada yang ditunjuk sebagai koordinator yakni Juniver, tukas Assegaf.

CCTV Gran Mahakam
Usai diperiksa tadi malam, istri Antasari Ida Laksmiwati menjenguk suaminya membawa keripik dan buku-buku bacaan. Dia didampingi pengacara Ari Yusuf Amir.
Menurut informasi yang dihimpun koran ini, dalam pemeriksaan kemarin polisi lebih fokus pada isi pertemuan di Gran Mahakam yang terjadi sekitar Mei 2008. Pertemuan itu menjadi salah satu kunci utama untuk mengungkap motif pembunuhan yang sebenarnya. Apa yang diucapkan AA kepada Rani, apa yang diucapkan pada Nasrudin, itu yang sedang dikembangkan, ujar seorang polisi yang menangani kasus itu.

Salah satu cara pengungkapannya dengan memeriksa rekaman cctv (closed circuit television) milik pengelola hotel. Itu sudah berada di tangan polisi, darisana akan ketahuan berapa lama pertemuannya dan apa saja yang terjadi, katanya.

Kemarin, wartawan koran ini berusaha menelusuri lokasi kamar 808 Hotel Gran Mahakam yang diduga menjadi tempat pertemuan Antasari dan Rani. Tidak sulit untuk mencarinya. Kamar itu bercat putih dengan nomor plat berwarna keemasan.

Penjagaan di hotel itu cukup ketat. Selain kamera CCTV yang dipasang di setiap sudutnya, petugas hotel juga berjaga dan berkeliling secara berkala.
Kamar tempat pertemuan berada di sisi kiri. Begitu ke luar dari lift, terdapat lorong yang menuju ke kiri dan kanan. Kamar nomor 808 berada di lorong sisi kiri berurutan dari nomor 801 hingga 808. Sementara di lorong sebelah kanan terdapat kamar 819 - 830.

Kamar di hotel bintang lima di kawasan blok M itu ada mulai di lantai 2. Total kamarnya berjumlah 156 buah. Selain itu juga terdapat pilihan ruang serbaguna. Restoran terdapat di lantai M, di atas lobi hotel.
Pendalaman motif pembunuhan oleh penyidik memang perlu untuk melengkapi berkas. Apalagi, para tersangka disangka dengan pasal 340 yakni pembunuhan berencana yang membutuhkan bukti-bukti yang detail dan lengkap.
Kapolri Jendral Bambang hendarso Danuri juga sudah memerintahkan agar penyidik benar-benar teliti. Apakah dengan sesederhana itu harus ada yang hilang nyawa, kata Bambang Hendarso di Markas Besar Kepolisian, Jalan Trunojoyo, Jakarta kemarin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar